Written by Pono Banoe
Monday, 09 August 2004
Sejarah Musik Indonesia dalam percaturan Internasional dimulai dari masuknya agama Kristen di Indonesia sekitar 450 tahun yang lalu dimana penyebarannya dimulai dari Sumatera Utara. Jauh setelah itu barulah agama Kristen masuk dan berkembang dengan kukuh, justru dari Halmahera. Tidaklah mengherankan apabila musik-musik gerejani tumbuh dengan baik disekitar daerah perintis tersebut.
Tetapi perdagangan para Gujarat dan pertemuan dengan Tiongkok ternyata membuahkan pertemuan kebudayaan tersendiri yang menyangkut pula bidang seni musik. Bersamaan dengan masuknya Islam di Indonesia, masuk pula unsur kebudayaan Islam beserta seni musiknya.
Bangsa Portugis, bangsa Inggris dan bangsa Belanda telah pula membawa pengaruh kebudayaan, termasuk didalamnya pengetahuan dan peralatan musik.
Disamping itu, alat musik tradisional berkembang dengan baik di Indonesia,terutama di pulau Jawa yang telah mengenal dan mengembangkan tangga nada Pentatonik Khas Jawa-Bali yang tidak terdapat dinegara lain. Kisah Ramayana yang datang dari pengaruh Hindu di Jawa-Bali menjadi legenda pewayangan disamping kisah Mahabharata yang penampilannya selalu diiringi dengan seperangkat alat musik Gamelan.
Alat Musik dari bangsa dan kebudayaan pendatang :
- Gitar, Ukulele, Hawaian-Gitar.
- Violine, Viola, Violoncello, Contra-Bass.
- Trumpet dan alat tiup logam lainnya.
- Flute (Querflote) dan Ficcolo.
- Clarinet dan alat tiup kayu lainnya.
- Hatong (Cirebon) sejenis Pan-Pipe dari Tiongkok.
- Keladi (Kalimantan) sejenis alat musik Sheng dari Tiongkok.
- Terbang, Tambourine, Rebana dari pengaruh Islam.
- Dll.
- Alat musik berdawai/bersenar,Tali gesek : Rebab, Tali petik selempung, kecapi.
- Alat musik tiup-Seruling dan Sronen.
- Alat musik pukul - Membranophone - Kendang, Beduk, Terbang.
- lat musik pukul kayu - Gambang dan Calung.
- Alat musik pikul logam - Saron, Bonang, Gong,Gender dsb.
Apabila disimak lebih jauh lagi, ternyata hampir diseluruh wilayah Indonesia terdapat perangkat Gamelan dengan kombinasi perlengkapan yang bervariasi. Perangkat gamelan dari Batak, Minangkabau, Toraja, Buton, Maluku, Kalimantan dll.Tidaklah selengkap gamelan yang ada di Jawa - Bali sebagai pusat penyebaran kebudayaan yang tertua di Indonesia. Kombinasi penggunaan alat musik Tradisional dengan alat musik kaum pendatang banyak kita jumpai dewasa ini di Indonesia.
Orkes Melayu Deli (Sumatera Utara, Jambi, Palembang, Riau, Minangkabau) mempergunakan kombinasi Kendang dan Gong yang dipertemukan dengan Biola atau Accordeon.Lebih jauh dari berkembang lagi dengan penggunaan alat musik melody lainnya sehingga menjadi sebuah Big Band dengan ciri sentuhan kendangnya yang khas. Bahkan unsur Kendang Hindustan (Tabla) yang telah membentuk corak baru yang akhirnya terkenal dengan istilah “ Dangdut”,nama ejakan yang kemudian menjadi kelaziman.
Kolintang tradisional di Sulawesi Utara dan Maluku ini telah ditala sebagai mana lazimnya sebuah Xylophone atau Marimba, tetapi nama aslinya tidak berubah.
Calung di Jawa ditala dengan tangga nada Kromatik berbentuk Xylophone, sebagai mana juga Angklung dewasa ini telah ditala bahkan lebih terkenal dengan susunan Kromatik, dihimpun dalam permainan bersama dengan nama Akronim : Arumba yang merupakan singkatan dari Alunan Rumpun Bambu.
Pola - ritme kendang tradisional telah masuk dalam penghayatan irama keroncong, dinyatakan dengan petikan Cello yang tidak terdapat dalam kamus musik Barat. Suara kemanakan yang merupakan alat musik khas budaya Ketawang dalam rangkaian lagu keroncong Langgan Jawa diwujudkan dengan petikan Banjo atau senar tunggal Ukullele.
Lagu-lagu Rakyat (Folk-Song) daerah seluruh Indonesia selalu tidak melupakan alat musik Gitar didalam penampilannya. Bahkan dalam penyajian lagu-lagu Irian dalam pakaian tradisional juga sudah mengikut setakan gitar yang kontradiktif dalam penampilannya, tapi serasi dalam penyajian musikal.
Peranan Celempung atau siter dalam orker Keroncong telah dibebankan pada alat musik Gitar yang tidak terdapat pada musik Barat walaupun dalam kenyataannya tidak lebih dari permainan dengan teknik broken-Chords atau Arpeggio.
Orkes Keroncong asli dalam langgan Jawa adalah merupakan bentuk baru dari pertemuan musik Barat dengan musik Tradisional Indonesia, dalam hal ini merupakan suatu sintesa dari dua sumber kebudayaan dan merupakan pengejawantahan Gamelan Jawa kepanggung Instrumentasi Barat .
Dari perangkat kerja tradisional kita jumpai permainan lengsung penumbuk padi oleh beberapa orang yang dikenal dengan nama Kotekan (Jawa).Dibeberapa daerah dikenal pula dengan nama Alee - Tunjang (Aceh), gendong, gondang dsb.
Para petugas ronda memainkan kentongan dengan berbagai irama pukulan sehingga menimbulkan orkes - kentongan. Di Jawa Timur bahkan merupakan Gamelan Lengkap. Banyak alat tradisionalnya diangkat dari perangkat alat kerja sehari-hari seperti : Goangan,Tudung Punduk, Caping Buyuk dsb. (PONO BANOE)